Jumat, 20 Maret 2009

Sindrom Metabolik

DEFINISI

Sindrom metabolik adalah rangkaian gangguan metabolisme tubuh – termasuk hipertensi, kadar insulin tinggi, kelebihan berat badan dan tingkat kolesterol yang tinggi – yang akan menyebabkan anda berisiko untuk terkena diabetes, sakit jantung dan strok. karena itu, kita harus selalu memeriksa kesehatan dan berhati-hati jika memiliki tanda-tanda berikut:
1. Kegemukan
2. Tekanan darah tinggi
3. Satu atau lebih tahap kolesterol yang luar biasa - tahap lemak yang tinggi atau tahap kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang rendah atau juga kolesterol baik.
4. Penolakan terhadap insulin, hormon yang membantu metabolisme jumlah gula dalam tubuh

PATOMEKANISME SINDROM METABOLIK

Sindrom ini terjadi karena penolakan kepada insulin - hormon yang dihasilkan pankreas yang membantu memecahkan jumlah gula dalam tubuh. Secara normal, sistem pencernaan kita akan memecahkan makanan yang dimakan menjadi glukosa. kemudian tubuh menggunakan insulin untuk memasukkan glukos ke dalam sel, diubah menjadi tenaga untuk melancarkan proses tubuh.

Jika tubuh menolak tindakan insulin, glukosa yang diproses rusak, tubuh akan bertindak dengan menghasilkan lebih dan lebih insulin dalam usaha membantu glukosa masuk ke dalam sel. Insulin berlebihan ini membantu menyeimbangkan tahap normal glukosa untuk sementara tetapi sebenarnya pankreas tidak boleh menyelesaikan penolakan insulin. Jumlah glukosa dalam tubuh akan membawa kepada diabetes tahap dua.

Sindrom metebolik akan terjadi sebelum itu. Tahap glukosa dalam badan menjadi tinggi secara luar biasa tetapi tidak sampai diklasifikasikan sebagai diabetes tetapi cukup tinggi untuk membuat kelebihan insulin dalam tubuh menyebabkan penderita berhadapan dengan masalah kesehatan lain.

Tahap kolesterol dan triglicerida dalam aliran darah mungkin bertambah menyebabkan kerusakan pada saluran koronari. Tahap insulin yang tinggi mungkin menyulitkan ginjal dalam usahanya memproses garam yang meningkatkan tekanan darah.

Penyebab resistensi insulin ini tidak dapat dipastikan tetapi ia berkaitan dengan faktor genetik dan lingkungan. Manusia secara genetik dapat berhadapan dengan masalah resistensi insulin dan ini mungkin diwarisi. Tetapi jika anda mempunyai berat badan berlebihan dan tidak suka berolahraga, itu juga faktor utama.

Sindrom X merupakan kumpulan keadaan yang timbul ketika terjadi resistensi insulin''Sindrom X atau sindrom metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum dinyatakan menderita diabetes,. Umumnya sindrom X mulai terjadi pada usia dewasa pertengahan (sekitar 35 tahun sampai 40 tahun)

Faktor risiko ini antara lain pertambahan usia, keturunan (genetik), dan jenis kelamin. kegemukan, pola makan yang salah, kurang gerak, kehidupan yang stres, penggunaan substansi yang merugikan kesehatan seperti konsumsi alkohol, rokok atau obat-obatan yang efek sampingnya berpotensi menaikkan gula darah seperti kortikosteroid.

Semua faktor tersebut dapat menimbulkan sindrom X yang kemudian diikuti oleh kenaikan yang permanen kadar gula di dalam darah. dari buku Data from Diabetes Mellitus edisi ke-8 (1980) menyebutkan bahwa 80 persen diabetisi (penyandang diabetes) memiliki tubuh gemuk dengan perut yang buncit (lingkaran perut pada laki-laki melebihi 90 cm dan pada wanita melebihi 80 cm). Karena itu kegemukan perut dapat dijadikan sebagai salah satu tanda adanya resistensi insulin,

Pada keadaan resistensi insulin tersebut diperlukan lebih banyak insulin agar darah bisa masuk ke dalam sel. Keadaan ini akan membuat kadar insulin meningkat untuk mengimbangi resistensi insulin. Padahal, insulin juga berkaitan dengan pembentukan lemak tubuh (lipogenesis). Karena itu, penyandang sindrom X akan bertubuh gemuk, karena darahnya banyak mengandung insulin. Penumpukan lemak yang berisiko ke arah diabetes akan terjadi bukan hanya di dalam jaringan bawah kulit di daerah perut, tetapi juga di sekeliling organ-organ yang ada di dalam perut.

KRITERIA SINDROM METABOLIK

Komponen sindrom X lainnya adalah toleransi gula terganggu (TGT). Bila diagnosis diabetes ditegakkan pada hasil pemeriksaan gula puasa yang melebihi 126 mg/dl. TGT didiagnosis pada mereka yang kadar gula puasanya antara 110 mg/dl-126 mg/dl. Kenaikan kadar trigliserida yang melebihi 150 mg/dl dan penurunan kadar HDL-kolesterol (kolesterol baik) hingga kurang dari 45 mg/dl, juga merupakan salah satu keadaan dalam sindrom X. Pada keadaan ini mungkin kadar kolesterol yang jahat (LDL kolesterol) belum meninggi. Keadaan lain mungkin munculnya protein dengan jumlah mikro dalam air seni (mikroalbuminuria) dan kenaikan tekanan darah hingga di atas 135/85 mmHg.

Jika terdapat tiga di antara semua keadaan di atas, maka diagnosis sindrom X atau sindrom metabolik dapat ditegakkan.

PENATALAKSANAAN

Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi sindrom X adalah menghindari atau setidaknya membatasi makanan yang manis, asin dan lemak. Demikian pula kebiasaan minum-minuman keras, merokok, minum kopi, mengonsumsi obat berbahaya dan melakukan berbagai kebiasaan lain yang membahayakan kesehatan seperti bergadang, mandi malam, bekerja tanpa istirahat, dan seterusnya.

Di samping itu, olahraga atau latihan jasmani harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan fisik seseorang. Tetapi, tidak menimbulkan kelelahan dan harus kontinyu atau berkesinambungan.

1 komentar:

arnol' mengatakan...

Sobat Jayarasti.., trims utk artikelmu. Saya bisa belajar darinya. Sukses buatmu.
greetings en prayer
- arnol' -